Total Tayangan Halaman

Rabu, 13 Juli 2011

Siapa Yang Lebih Berkontribusi? (Sajak Ruangan)

"Saudara-saudara, nanti tugas tentang Penyelamatan Lingkungan dikumpulkan lewat forum diskusi kelas di situs resmi kampus ya, jangan lupa, paling lambat 2 minggu setelah pengumuman ini!"
Dinamika kelas yang hidup dengan mahasiswa yang aktif. Kritis, cerdas, dan sangat membanggakan.
Materi perkuliahannya seputar penyelamatan lingkungan, dan penanaman paradigma akan cinta lingkungan hidup.
Dinamika mereka dibungkus oleh ruang kelas yang dingin oleh pendingin ruangan.
Tugas mereka pun diantarkan oleh jaringan maya yang membutuhkan tenaga listrik yang cukup besar.
Paradigma mereka pun masih seperti manusia lain, belum sadar akan perbuatan meskipun kritis pemikirannya.
Mereka mengerjakan tugas-tugas di saat malam hari dengan memaksa personal computernya beroperasi hingga larut malam.
Dan mereka pun lepas dari kampus....
Mereka bekerja pada lembaga yang besar dengan gedung yang megah.
Gedung-gedung kerja dilengkapi dengan pendingin ruangan yang membungkus seluruh ruangan kerja.
Tajuk?


"Mbak, tolong siapkan perahunya, nanti bapak yang jalan saja."
Seorang tua yang miskin dan tak mengenyam pendidikan tentang cinta lingkungan hendak berangkat ke sungai besar.
Tujuannya untuk mengambil sampah-sampah plastik.
Sampah-sampah itu diambil dan dikumpulkan untuk dijadikan bahan baku pembuatan tas belanja.
Bukan hanya itu, sampah-sampah itu diproses ulang untuk dijadikan tudung saji, corong botol, dan benda-benda plastik sedrhana lainnya.
Anaknya juga ikut untuk mengambil enceng gondok di sepanjang bantaran sungai.
Enceng gondok ini juga dijadikan serat-serat untuk membuat kerajinan tas.
Kedua pasang tangan yang cekatan untuk bekerja.
Aksi?

Seandainya Bumi adalah seorang Ibu, dia akan merangkul seorang tua ini dan anaknya.
Ketika itu, intelektual telah dikalahkan oleh kearifan lokal....


Depok, 14 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri komentar