Total Tayangan Halaman

Rabu, 13 Juli 2011

Sajak Pengakuan

Kutulis sajak ini di saat aku tak mampu berkata-kata akan kotoran kecap yang mengotori baju putihku.
Walah, bukan hanya kecap saja!
Ada juga yang lainnya seperti saus sambal.
Kecap dan saus sambal warnanya hitam dan merah. Aku tak punya baju lain selain baju putihku sendiri. Aku menyesal, sungguh menyesal, hanya karena noda makanan saja, aku bisa mengubah warna baju putihku menjadi merah dan hitam.
       Merah
            Hitam
                Merah
                     Hitam
                          Merah
                               Hitam   Hitam
                                      Merah
                                Hitam
                           Merah
                    Hitam
dan Merah! Ah, warna nodanya sungguh tidak menarik. Noda bukanlah warna sablon untuk kaos kesayanganku ini.
Makanan memang sumber energi tubuh. Tetapi energi itu penuh noda.
Nodanya menggelinjang ketika hendak disantap dan bergejolak mengitari perutku. Atau ketika noda itu dengan sengaja kutempelkan pada baju putihku! Aku bahkan tidak sadar!
        Hei, kau tukang masak!
                Sudah kubilang.....
                      Jangan ditambahkan Kecap! ataupun sambal!
                                      Mereka hanya akan mengotori baju putih kesayanganku ini....


Depok, 15 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri komentar